A.PENDAHULUAN
Secara individual, setiap anggota
organisasi atau karyawan perusahaan harus siap mengembangkan diri dalam rangka
meniti jenjang karirnya lebih lanjut. Ada enam kegiatan pengembangan karir yang
dapat dilakukan masing-masing individu sebagai berikut:
ü Peningkatan
PRESTASI KERJA sebagai dasar utama kegiatan pengembangan karir.
ü EXPOSURE,
dalam arti berusaha untuk dikenal oleh para pengambil keputusan berkenaan
dengan promosi, mutasi, dan kesempatan peningkatan karir lainnya. Tanpa
exposure, karyawan yang berprestasi dengan baik mungkin tidak akan dapat
mencapai sasaran-sasaran karirnya.
ü PERMINTAAN
BERHENTI, atau berpindah perusahaan, apabila dirasakan terdapat kesempatan
pengembangan karir di tempat lain.
ü KESETIAAN
ORGANISASIONAL, terutama untuk perusahaan-perusahaan yang melakukan penilaian
karir berdasarkan jangka waktu kerja seorang karyawan di perusahaan tersebut.
ü MENTOR
DAN SPONSOR, umumnya adalah atasan langsung, yang memberikan bimbingan karir
secara informal dan memberikan kesempatan-kesempatan karir dalam bentuk promosi
dan nominasi untuk suatu jabatan.
ü KESEMPATAN
UNTUK TUMBUH, yang dapat dicapai melalui peningkatan kemampuan karyawan, salah
satunya melalui PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
keberhasilan karir dipengaruhi oleh
Ø Pendidikan
formal dan informal.
Ø Pengalaman
kerja dan keterampilan.
Ø Sikap
atasan.
Ø Prestasi
dan produktivitas kerja.
Ø Bobot
pekerjaan.
Ø Lowongan
jabatan.
Ø Pendidikan
formal dan informal.
Ø Pengalaman
kerja dan keterampilan.
Ø Sikap
atasan.
Ø Prestasi
dan produktivitas kerja.
Ø Bobot
pekerjaan.
Ø Lowongan
jabatan.
Jalur karier memiliki suatu fokus
secara historis pada mobilitas ke atas di dalam suatu pekerjaan tertentu.
Terdapat empat jalur karier yang
biasa digunakan oleh organisasi, yaitu jalur karier tradisional, jalur karier
jaringan, jalur karier lateral, dan jalur karier rangkap.
Ø Jalur
karier tradisional adalah suatu tipe jalur karier di mana karyawan mengalami
kemajuan secara vertikal ke atas di dalam suatu organisasi dan suatu jabatan
tertentu ke jabatan berikutnya.
Ø Jalur
karier jaringan adalah jalur karier yang meliputi urutan urutan (sekuensi)
jabatan secara vertikal dan horizontal. Jalur karier ini mengakui adanya saling
pertukaran pengalaman pada level tertentu dan kebutuhan pengalaman yang luas
pada suatu level sebelum promosi ke level yang lebih tinggi.
Ø Jalur
karier lateral adalah jalur karier yang memungkinkan seseorang memperoleh
revitalisasi dan menemukan tantangan baru pada jenjang posisi yang sama karena
jumlah jabatan yang akan ditempati sangat terbatas. Dalam hal ini tidak ada
promosi dan kenaikan upah, namun nilai seseorang menjadi lebih tinggi dengan ditempatkannya
pada posisi yang lebih menantang
Ø Jalur
karier rangkap adalah jalur karir ganda yang diberikan kepada seseorang karena
pengetahuan teknisnya sebagai penghargaan kepadanya. Hal ini biasanya terjadi
pada perusahaan berteknologi tinggi dan karyawan tersebut tidak masuk dalam
jajaran manajemen struktural.
SASARAN KARIR
adalah posisi di waktu yang akan datang di mana seseorang harus “berjuang”
untuk mencapainya sebagai bagian dari jenjang karirnya.
Titik sentral yang memungkinkan
seseorang meniti suatu jalur karir pada dasarnya terletak pada dua hal utama,
yaitu:
§ KEMAMPUAN
INTELEKTUAL.
§ KEPRIBADIAN
DALAM KEPEMIMPINAN.
Oleh karena itu, kedua hal tersebut
perlu senantiasa dibina oleh setiap
karyawan perusahaan atau anggota organisasi terutama bagi karyawan yang
potensial agar dapat meningkatkan jenjang karirnya.
Tingkatan
karir
•Apa yang dikehendaki atau
diinginkan oleh orang-orang dari karirnya juga berbeda menurut tingkatan karir
seseorang. Apa yang penting dalam tingkatan permulaan mungkin tidak penting
dalam tingkatan akhir. Empat tingkatan karir yang berbeda telah ditentukan
identitasnya : Karir Percobaan, Karir Pembentukan/Kemajuan, Karir Tengah dan
Karir Akhir.
Characteristic of Managerial
Careers in the 21st Century’
1.Spesialisasi pengetahuan dasar
teknis (a knowledge-based technical speciality)
2.Pengalaman bidang khusus dan
Internasional (cross-functional and International experience)
3.Kompetensi di bidang kepemimpinan
kolaboratif (competence in colaborative leadership)
4.Keterampilan mengelola diri
sendiri (self-management skills)
Ciri fleksibilitas pribadi, integritas dan kejujura
Konsep Enterpreneur
Zimmer and Scarborough, memberikan
konsep
enterpreneur adalah :
“An enterpreneur is one who creates
a new business in the face of risk and uncertainty for the purpose of achieving
profit and growth by identifying significant opportunities and assembling the necessary
resources to capitalize on them” “Enterpreneur
merupakan keahlian seseorang menghadapi resiko dimasa mendatang dan bertumbuh
untuk mendapatkan profit dengan menggunakan seluruh sumber daya yang dimiliki,
sehingga mengalami peningkatan terhadap usaha tersebut”.
Dari pengertian ini dapat
disimpulkan ada empat karaktersitik enterpreneur :
1. Menjalankan bisnis yang
memungkinkan memperoleh keuntungan.
2.
Berani menanggung resiko dimasa mendatang.
3. Bisnis yang di tekuni mempunyai
kesempatan untuk tumbuh.
4. Inovasi dan terjadi kapitalisasi
Beberapa ahli mengemukkaan pendapat
bahwa ada hubungan erat antara enterpreneur dengan inovasi.
Menurut Landon, ada 4 jenis
enterpreneur :
ü Gambler
ü Consolidato
ü Enterpreneur
ü Dreamer
Sifat yang harus dimiliki enterpreneur
:
1.
Motivatif dan berani mengambil keputusan
2.
Kerja keras
3. Network
4. Inovatif, Kreatif
5. Keinginan untuk bertumbuh
6. Berani mengambil resiko.
Sering enterpreneur menghadapi
tekanan dalam berproses, tekanan ini menurut hasil penelitian bersumber pada
empat penyebab :
1.
Kesepian
2.
Terbenam dalam bisnis yang dikerjakan
3. Persoalan SDM
4. Kebutuhan akan keberhasilan.
Ada 5 (lima) cara mengatasi tekanan
:
1.
Membangun networking
2. Keluar dari persoalan pada
saat-saat tertentu dan hari libur.
3. Membangun komunikasi yang baik
dengan karyawan
4. Menumbuhkan kepuasan diluar
perusahaan
5. Mendelegasikan pekerjaan
Kenapa harus menjadi enterpreneur,
supaya kaya dan ada 5 alasan mengapa harus kaya :
1.
Dapat bersyukur
2. Ekonomi yang merdeka
3. Resistensi dan kekebalan dari
kufur dan belitan hutang. Salah satu doa yang sering dipanjatkan Rasulullah adalah “berlindung
dari kekufuran dan kefakiran”
4. Dapat membantu sesama
5. Agar sehat dan cerdas.
Cara / langkah mendirikan usaha :
1.
Memilih jenis usaha
2. Memilih bentuk Badan Usaha
3. Membuat study kelayakan
4. Memilih lokasi usaha
5. Rekruitment tenaga kerja
6. Mengurus ijin usaha
7. Mendapatkan pendanaan
8. Mempelajari kewajiban perusahaan
B.FASE PENGEMBANGAN
KARIER
Pekerjaan tidak serta merta merupakan karir, kata
pekerjaan (work, job, employment) menunjukan pada setiap kegiatan yang
menghasilkan barang atau jasa, sedangkan kata karir (career) lebih
menunjuk pada pekerjaan atau jabatan yang ditekuni dan diyakini sebagai panggilan
hidup, yang meresapi seluruh alam pikiran dan perasaan seseorang, serta
diwarnai seluruh gaya hidupnya. oleh karena itu, pemilihan karir lebih
memerlukan persiapan perencanaan yang matang daripada sekedar mendapatkan
pekerjaan yang sifatnya sementara waktu. proses pilihan karir itu terjadi
sepanjang hidup manusia, artinya bahwa suatu ketika dimungkinkan orang berubah
pikiran, hal ini berarti bahwa pilihan karir tidaklah terjadi sekali saja dalam
hidup manusia. disamping itu faktor peluang/kesempatan memegang peranan
penting. meskipun seorang remaja sudah menentukan pilihan karirnya berdasarkan
minat, bakat dan nilai yang ia yakini, tetapi kalau peluang atau kesempatan
untuk bekerja pada bidang itu tertutup karena "tidak ada lowongan",
maka karir yang dicita-citakan akhirnya tidak terwujud. Donal Super seorang
penulis yang banyak membahas tentang masalah perkembangan karir membagi
pengembangan karir kedalam lima fase yaitu :
1. fase pengembangan (growth), pada masa kecil sampai dengan 15 tahun dalam fase ini anak mengembangkan bakat, minat, kebutuhan, potensi, yang akhirnya dipadukan dalam struktur konsep diri (self-concept structure)
2. fase eksplorasi (exploration) antara umur 16 sampai dengan 24 tahun, di mana saat ini remaja mulai memikirkan beberapa alternatif pekerjaan tetapi belum mengambil keputusan yang mengikat
3. fase pemantapan (establishment) antara umur 25 sampai dengan 44 tahun, pada fase ini remaja sudah memilih karir tertentu dan mendapatkan berbagai pengalaman positif maupun negatif dari pekerjaannya. dengan pengalaman yang diperolehnya ia lalu bisa menentukan apakah ia harus terus dengan karir yang telah dijalaninya atau berubah haluan
4. Fase pembinaan (maintenance) antara umur 44 sampai dengan 65 tahun, dimana orang sudah mantap dengan pekerjaannya dan memeliharanya agar dia bertekun sampai akhir
5. fase kemunduran (decline) masa sesudah pensiun atau melepaskan jabatan tertentu, dalam fase ini orang membebaskan diri dari dunia kerja formal.
dari pemaparan diatas, sangat jelas sekali bahwa karir merupakan permasalahan yang terjadi di sepanjang hidup kita. maka ada pepatah yang menyatakan bahwa karir itu merupakan persoalan sejak lahir sampai mati 'from the birth into the death'. menetukan atau memilih karir bukanlah keputusan yang main-main. memilih karir tidak semudah memilih barang yang ingin anda beli. memilih karir adalah salah satu keputusan yang paling penting dalam kehidupan anda. ketelitian, kecermatan, dan konsistenan menjadi elemen penting yang berpengaruh dalam pemilihan karir anda.
1. fase pengembangan (growth), pada masa kecil sampai dengan 15 tahun dalam fase ini anak mengembangkan bakat, minat, kebutuhan, potensi, yang akhirnya dipadukan dalam struktur konsep diri (self-concept structure)
2. fase eksplorasi (exploration) antara umur 16 sampai dengan 24 tahun, di mana saat ini remaja mulai memikirkan beberapa alternatif pekerjaan tetapi belum mengambil keputusan yang mengikat
3. fase pemantapan (establishment) antara umur 25 sampai dengan 44 tahun, pada fase ini remaja sudah memilih karir tertentu dan mendapatkan berbagai pengalaman positif maupun negatif dari pekerjaannya. dengan pengalaman yang diperolehnya ia lalu bisa menentukan apakah ia harus terus dengan karir yang telah dijalaninya atau berubah haluan
4. Fase pembinaan (maintenance) antara umur 44 sampai dengan 65 tahun, dimana orang sudah mantap dengan pekerjaannya dan memeliharanya agar dia bertekun sampai akhir
5. fase kemunduran (decline) masa sesudah pensiun atau melepaskan jabatan tertentu, dalam fase ini orang membebaskan diri dari dunia kerja formal.
dari pemaparan diatas, sangat jelas sekali bahwa karir merupakan permasalahan yang terjadi di sepanjang hidup kita. maka ada pepatah yang menyatakan bahwa karir itu merupakan persoalan sejak lahir sampai mati 'from the birth into the death'. menetukan atau memilih karir bukanlah keputusan yang main-main. memilih karir tidak semudah memilih barang yang ingin anda beli. memilih karir adalah salah satu keputusan yang paling penting dalam kehidupan anda. ketelitian, kecermatan, dan konsistenan menjadi elemen penting yang berpengaruh dalam pemilihan karir anda.
Berikut beberapa hal kemampuan
dan sikap yang perlu diterapkan dan dikembangkan untuk dapat memperoleh kesuksesan dalam
profesi dari sebuah karir:
***Kemampuan dalam berkomunikasi.
Dengan memiliki kemampuan
komunikasi yaitu tepatnya adalah kemampuan berbicara dengan baik maka kita akan
memiliki peluang lebih besar untuk mengembangkan relasi yang
selama ini kita bangun. Kemampuan berkomunikasi dengan baik dapat diterapakan
baik dalam kehidupann formal maupun non-formal. Jika kita dapat berbicara
dengan baik maka orang lain dapat menghormati kita (atau dalam bahasa gaulnya,
sebaiknya supple mudah bergaul dengan orang lain).
Kemampuan berbicara dengan baik
ini dapat dipelajari sehingga bukan hanya orang tertentu yang dapat
memilikinya, karena jika kita mau belajar maka hal itu dapat diasah dan
dimiliki untuk menunjang kesuksesan pengembangan karir kita. Kemampuan ini
dapat diasah dengan cara-cara yang sederhana tapi harus dilakukan secara
konsisten seperti misalnya dengan memperbanyak membanca buku, koran dan
berbagai sumber informasi lainnya. Dengan sering membaca maka akan menambah
ilmu pengetahuan, dan hal ini sangat membantu untuk dijadika suatu modal
pengetahuan ketika berbicara dengan orang lain.
*** Rasa percaya diri
Orang yang tidak memiliki
percaya diri yang bagus dapat dikatakan sebagai layaknya prajurit yang sudah
kalah terlebih dulu sebelum maju perang. Rasa percaya diri terutama sangat diperlukan
ketika mengambil sebuah keputusan. Mengambil keputusan dengan penuh optimis,
akan membuat orang lain menilai bahwa kita memang individu yang memiliki
kualitas yang tinggi. Percaya diri dalam mengambil keputusan juga sangat
mempengaruhi dari segi keberhasilan dari keputusan yang telah dibuat itu
sendiri. Tapi memang rasa percaya diri sering bersifat fluktuatif atau sering
turun naik sehingga tidak selamanya konstan. Oleh karena itu kita harus melatih
diri untuk menjadi pribadi yang optimis dan selalu berpikir posistif.
*** Adanya sifat tanggung jawab
Sifat ini juga sangat diperlukan
untuk mencipatkan pribadi dengan kualitas yang baik. Dengan adanya jiwa
tanggung jawab, maka kita akan senang-tiasa mengerjakan suatu pekerjaan dengan
maksimal karena merasa sangat bertanggung jawab atas keberhasilan atau tidaknya
dari pekerjaan tersebut. Sifat ini akan diuji dan akan sangat kelihatan jelas
ketika kita menghadapi suatu kegagalan atau masalah tertentu. Pribadi yang
kurang rasa tanggung jawabnya maka akan lebih cenderung menyalahkan ke orang
lain atau hal lain. Namun pribadi yang memiliki kuat rasa tanggung jawabnya
jika mengalami suatu kegagalan, maka akan lebih cenderung melihat dan
mengoreksi kekurangan yang dimiliki dalam dirinya sehingga menjadikan hal itu
suatu pelajaran yang harus segera dibenahi dan berusaha untuk tidak
mengulanginya dikemudian hari. Rasa tanggung jawab ini juga sering disebut
dengan istilah akuntabilitas.
***Lebih mengutamakan berpikir positif
Dalam hal ini, berpikir positif
bukan berarti melakukan tindakan tanpa perencanaan atau planning yang tidak
jelas, namun lebih diutamakan sebagai suatu dorongan untuk cenderung berprilaku
positif dan memiliki pola pikir yang lebih terarah pada suatu solusi jika
menghadapi suatu persoalan dalam pekerjaan. Dengan mengutamakan positive
thinking than negative thinking, maka kita juga akan lebih mudah untuk
menepatkan diri dalam pergaulan. Dimana akan membuat diri kita lebih baik dalam
hal pembawaan diri terutama dari segi tingkah laku.
***Dapat menghargai waktu
Secara pribadi mungkin saya
lebih menjadikan hal ini nomor wahid syarat yang harus dimiliki untuk
memperoleh puncak pengembangan karir yang cemerlang. Dengan dapat menghargai
dan memanfaatkan waktu
dengan baik maka seperti pepatah lama mengatakan time is money maka
akan benar-benar terwujud dalam kehidupan kita. Semakin banyak waktu yang kita
hargai, maka semakin banyak pula uang yang akan dihasilkan. Tentunya hal ini
pada akhirnya akan menambah pemasukan kita tiap bulannya-kan he4.
***Kemampuan memecahkan suatu masalah
Seringkali kita menemukan banyak
orang yang hanya dapat beragumen banyak tetapi untuk aplikasi dan tindakan
dalam kasus di lapangan adalah nol besar, apalagi memberikan suatu solusi
terhadap masalah yang dihadapi. Kemampuan dalam memberikan solusi adalah suatu
hal yang susah untuk dipelajari sehingga dapat dikatakan tidak semua orang
memiliki kemampuan ini. Kemampuan dalam memberikan solusi terhadap suatu
masalah biasanya sikap mutlak yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin.
No comments:
Post a Comment