Monday 9 December 2013

PENGEMBANGAN KARIR INDIVIDUAL



A.PENDAHULUAN
Secara individual, setiap anggota organisasi atau karyawan perusahaan harus siap mengembangkan diri dalam rangka meniti jenjang karirnya lebih lanjut. Ada enam kegiatan pengembangan karir yang dapat dilakukan masing-masing individu sebagai berikut:
ü  Peningkatan PRESTASI KERJA sebagai dasar utama kegiatan pengembangan karir.
ü  EXPOSURE, dalam arti berusaha untuk dikenal oleh para pengambil keputusan berkenaan dengan promosi, mutasi, dan kesempatan peningkatan karir lainnya. Tanpa exposure, karyawan yang berprestasi dengan baik mungkin tidak akan dapat mencapai sasaran-sasaran karirnya.

ü  PERMINTAAN BERHENTI, atau berpindah perusahaan, apabila dirasakan terdapat kesempatan pengembangan karir di tempat lain.
ü  KESETIAAN ORGANISASIONAL, terutama untuk perusahaan-perusahaan yang melakukan penilaian karir berdasarkan jangka waktu kerja seorang karyawan di perusahaan tersebut.
ü  MENTOR DAN SPONSOR, umumnya adalah atasan langsung, yang memberikan bimbingan karir secara informal dan memberikan kesempatan-kesempatan karir dalam bentuk promosi dan nominasi untuk suatu jabatan.
ü  KESEMPATAN UNTUK TUMBUH, yang dapat dicapai melalui peningkatan kemampuan karyawan, salah satunya melalui PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
keberhasilan karir dipengaruhi oleh

Ø  Pendidikan formal dan informal.
Ø  Pengalaman kerja dan keterampilan.
Ø  Sikap atasan.
Ø  Prestasi dan produktivitas kerja.
Ø  Bobot pekerjaan.
Ø  Lowongan jabatan.
Ø  Pendidikan formal dan informal.
Ø  Pengalaman kerja dan keterampilan.
Ø  Sikap atasan.
Ø  Prestasi dan produktivitas kerja.
Ø  Bobot pekerjaan.
Ø  Lowongan jabatan.


Jalur karier memiliki suatu fokus secara historis pada mobilitas ke atas di dalam suatu pekerjaan tertentu.
Terdapat empat jalur karier yang biasa digunakan oleh organisasi, yaitu jalur karier tradisional, jalur karier jaringan, jalur karier lateral, dan jalur karier rangkap.
   
Ø  Jalur karier tradisional adalah suatu tipe jalur karier di mana karyawan mengalami kemajuan secara vertikal ke atas di dalam suatu organisasi dan suatu jabatan tertentu ke jabatan berikutnya.
Ø  Jalur karier jaringan adalah jalur karier yang meliputi urutan urutan (sekuensi) jabatan secara vertikal dan horizontal. Jalur karier ini mengakui adanya saling pertukaran pengalaman pada level tertentu dan kebutuhan pengalaman yang luas pada suatu level sebelum promosi ke level yang lebih tinggi.
Ø  Jalur karier lateral adalah jalur karier yang memungkinkan seseorang memperoleh revitalisasi dan menemukan tantangan baru pada jenjang posisi yang sama karena jumlah jabatan yang akan ditempati sangat terbatas. Dalam hal ini tidak ada promosi dan kenaikan upah, namun nilai seseorang menjadi lebih tinggi dengan ditempatkannya pada posisi yang lebih menantang
Ø  Jalur karier rangkap adalah jalur karir ganda yang diberikan kepada seseorang karena pengetahuan teknisnya sebagai penghargaan kepadanya. Hal ini biasanya terjadi pada perusahaan berteknologi tinggi dan karyawan tersebut tidak masuk dalam jajaran manajemen struktural.

SASARAN KARIR adalah posisi di waktu yang akan datang di mana seseorang harus “berjuang” untuk mencapainya sebagai bagian dari jenjang karirnya.
Titik sentral yang memungkinkan seseorang meniti suatu jalur karir pada dasarnya terletak pada dua hal utama, yaitu:
§  KEMAMPUAN INTELEKTUAL.
§  KEPRIBADIAN DALAM KEPEMIMPINAN.
 
Oleh karena itu, kedua hal tersebut perlu senantiasa dibina oleh setiap  karyawan perusahaan atau anggota organisasi terutama bagi karyawan yang potensial agar dapat meningkatkan jenjang karirnya.

Tingkatan karir
•Apa yang dikehendaki atau diinginkan oleh orang-orang dari karirnya juga berbeda menurut tingkatan karir seseorang. Apa yang penting dalam tingkatan permulaan mungkin tidak penting dalam tingkatan akhir. Empat tingkatan karir yang berbeda telah ditentukan identitasnya : Karir Percobaan, Karir Pembentukan/Kemajuan, Karir Tengah dan Karir Akhir.

Characteristic of Managerial Careers in the 21st Century’
1.Spesialisasi pengetahuan dasar teknis (a knowledge-based technical speciality)
2.Pengalaman bidang khusus dan Internasional (cross-functional and International experience)
3.Kompetensi di bidang kepemimpinan kolaboratif (competence in colaborative leadership)
4.Keterampilan mengelola diri sendiri (self-management skills)
  Ciri fleksibilitas pribadi, integritas dan kejujura

Konsep Enterpreneur
Zimmer and Scarborough, memberikan konsep
enterpreneur adalah :
“An enterpreneur is one who creates a new business in the face of risk and uncertainty for the purpose of achieving profit and growth by identifying significant opportunities and assembling the necessary resources to capitalize on them”  “Enterpreneur merupakan keahlian seseorang menghadapi resiko dimasa mendatang dan bertumbuh untuk mendapatkan profit dengan menggunakan seluruh sumber daya yang dimiliki, sehingga mengalami peningkatan terhadap usaha tersebut”.

Dari pengertian ini dapat disimpulkan ada empat karaktersitik enterpreneur :

1. Menjalankan bisnis yang memungkinkan memperoleh keuntungan.
2.  Berani menanggung resiko dimasa mendatang.
3. Bisnis yang di tekuni mempunyai kesempatan untuk tumbuh.
4. Inovasi dan terjadi kapitalisasi

Beberapa ahli mengemukkaan pendapat bahwa ada hubungan erat antara enterpreneur dengan inovasi.
Menurut Landon, ada 4 jenis enterpreneur :
ü  Gambler
ü  Consolidato
ü  Enterpreneur
ü  Dreamer

Sifat yang harus dimiliki enterpreneur :
1.  Motivatif dan berani mengambil keputusan
2.  Kerja keras
3. Network
4. Inovatif, Kreatif
5. Keinginan untuk bertumbuh
6. Berani mengambil resiko.

Sering enterpreneur menghadapi tekanan dalam berproses, tekanan ini menurut hasil penelitian bersumber pada empat penyebab :
1.  Kesepian
2.  Terbenam dalam bisnis yang dikerjakan
3. Persoalan SDM
4. Kebutuhan akan keberhasilan.


Ada 5 (lima) cara mengatasi tekanan :
1.  Membangun networking
2. Keluar dari persoalan pada saat-saat tertentu dan hari libur.
3. Membangun komunikasi yang baik dengan karyawan
4. Menumbuhkan kepuasan diluar perusahaan
5. Mendelegasikan pekerjaan

Kenapa harus menjadi enterpreneur, supaya kaya dan ada 5 alasan mengapa harus kaya :
1.  Dapat bersyukur
2. Ekonomi yang merdeka
3. Resistensi dan kekebalan dari kufur dan belitan hutang. Salah satu doa yang sering      dipanjatkan Rasulullah adalah “berlindung dari kekufuran dan kefakiran”
4. Dapat membantu sesama
5. Agar sehat dan cerdas.

Cara / langkah mendirikan usaha :

1.  Memilih jenis usaha
2. Memilih bentuk Badan Usaha
3. Membuat study kelayakan
4. Memilih lokasi usaha
5. Rekruitment tenaga kerja
6. Mengurus ijin usaha
7. Mendapatkan pendanaan
8. Mempelajari kewajiban perusahaan

B.FASE PENGEMBANGAN KARIER
Pekerjaan tidak serta merta merupakan karir, kata pekerjaan (work, job, employment) menunjukan pada setiap kegiatan yang menghasilkan barang atau jasa, sedangkan kata karir (career) lebih menunjuk pada pekerjaan atau jabatan yang ditekuni dan diyakini sebagai panggilan hidup, yang meresapi seluruh alam pikiran dan perasaan seseorang, serta diwarnai seluruh gaya hidupnya. oleh karena itu, pemilihan karir lebih memerlukan persiapan perencanaan yang matang daripada sekedar mendapatkan pekerjaan yang sifatnya sementara waktu. proses pilihan karir itu terjadi sepanjang hidup manusia, artinya bahwa suatu ketika dimungkinkan orang berubah pikiran, hal ini berarti bahwa pilihan karir tidaklah terjadi sekali saja dalam hidup manusia. disamping itu faktor peluang/kesempatan memegang peranan penting. meskipun seorang remaja sudah menentukan pilihan karirnya berdasarkan minat, bakat dan nilai yang ia yakini, tetapi kalau peluang atau kesempatan untuk bekerja pada bidang itu tertutup karena "tidak ada lowongan", maka karir yang dicita-citakan akhirnya tidak terwujud. Donal Super seorang penulis yang banyak membahas tentang masalah perkembangan karir membagi pengembangan karir kedalam lima fase yaitu :
1. fase pengembangan (growth), pada masa kecil sampai dengan 15 tahun dalam fase ini anak   mengembangkan bakat, minat, kebutuhan, potensi, yang akhirnya dipadukan dalam struktur konsep diri (self-concept structure)
2. fase eksplorasi (exploration) antara umur 16 sampai dengan 24 tahun, di mana saat ini remaja mulai memikirkan beberapa alternatif pekerjaan tetapi belum mengambil keputusan yang mengikat
3. fase pemantapan (establishment) antara umur 25 sampai dengan 44 tahun, pada fase ini remaja sudah memilih karir tertentu dan mendapatkan berbagai pengalaman positif maupun negatif dari pekerjaannya. dengan pengalaman yang diperolehnya ia lalu bisa menentukan apakah ia harus terus dengan karir yang telah dijalaninya atau berubah haluan
4. Fase pembinaan (maintenance) antara umur 44 sampai dengan 65 tahun, dimana orang sudah mantap dengan pekerjaannya dan memeliharanya agar dia bertekun sampai akhir
5. fase kemunduran (decline) masa sesudah pensiun atau melepaskan jabatan tertentu, dalam fase ini orang membebaskan diri dari dunia kerja formal.
 dari pemaparan diatas, sangat jelas sekali bahwa karir merupakan permasalahan yang terjadi di sepanjang hidup kita. maka ada pepatah yang menyatakan bahwa karir itu merupakan persoalan sejak lahir sampai mati 'from the birth into the death'. menetukan atau memilih karir bukanlah keputusan yang main-main. memilih karir tidak semudah memilih barang yang ingin anda beli. memilih karir adalah salah satu keputusan yang paling penting dalam kehidupan anda. ketelitian, kecermatan, dan konsistenan menjadi elemen penting yang berpengaruh dalam pemilihan karir anda.
Berikut beberapa hal kemampuan dan sikap yang perlu diterapkan dan dikembangkan untuk dapat memperoleh kesuksesan dalam profesi dari sebuah karir:
***Kemampuan dalam berkomunikasi.
Dengan memiliki kemampuan komunikasi yaitu tepatnya adalah kemampuan berbicara dengan baik maka kita akan memiliki peluang lebih besar untuk mengembangkan relasi yang selama ini kita bangun. Kemampuan berkomunikasi dengan baik dapat diterapakan baik dalam kehidupann formal maupun non-formal. Jika kita dapat berbicara dengan baik maka orang lain dapat menghormati kita (atau dalam bahasa gaulnya, sebaiknya supple mudah bergaul dengan orang lain).
Kemampuan berbicara dengan baik ini dapat dipelajari sehingga bukan hanya orang tertentu yang dapat memilikinya, karena jika kita mau belajar maka hal itu dapat diasah dan dimiliki untuk menunjang kesuksesan pengembangan karir kita. Kemampuan ini dapat diasah dengan cara-cara yang sederhana tapi harus dilakukan secara konsisten seperti misalnya dengan memperbanyak membanca buku, koran dan berbagai sumber informasi lainnya. Dengan sering membaca maka akan menambah ilmu pengetahuan, dan hal ini sangat membantu untuk dijadika suatu modal pengetahuan ketika berbicara dengan orang lain.
*** Rasa percaya diri
Orang yang tidak memiliki percaya diri yang bagus dapat dikatakan sebagai layaknya prajurit yang sudah kalah terlebih dulu sebelum maju perang. Rasa percaya diri terutama sangat diperlukan ketika mengambil sebuah keputusan. Mengambil keputusan dengan penuh optimis, akan membuat orang lain menilai bahwa kita memang individu yang memiliki kualitas yang tinggi. Percaya diri dalam mengambil keputusan juga sangat mempengaruhi dari segi keberhasilan dari keputusan yang telah dibuat itu sendiri. Tapi memang rasa percaya diri sering bersifat fluktuatif atau sering turun naik sehingga tidak selamanya konstan. Oleh karena itu kita harus melatih diri untuk menjadi pribadi yang optimis dan selalu berpikir posistif.
*** Adanya sifat tanggung jawab
Sifat ini juga sangat diperlukan untuk mencipatkan pribadi dengan kualitas yang baik. Dengan adanya jiwa tanggung jawab, maka kita akan senang-tiasa mengerjakan suatu pekerjaan dengan maksimal karena merasa sangat bertanggung jawab atas keberhasilan atau tidaknya dari pekerjaan tersebut. Sifat ini akan diuji dan akan sangat kelihatan jelas ketika kita menghadapi suatu kegagalan atau masalah tertentu. Pribadi yang kurang rasa tanggung jawabnya maka akan lebih cenderung menyalahkan ke orang lain atau hal lain. Namun pribadi yang memiliki kuat rasa tanggung jawabnya jika mengalami suatu kegagalan, maka akan lebih cenderung melihat dan mengoreksi kekurangan yang dimiliki dalam dirinya sehingga menjadikan hal itu suatu pelajaran yang harus segera dibenahi dan berusaha untuk tidak mengulanginya dikemudian hari. Rasa tanggung jawab ini juga sering disebut dengan istilah akuntabilitas.
***Lebih mengutamakan berpikir positif
Dalam hal ini, berpikir positif bukan berarti melakukan tindakan tanpa perencanaan atau planning yang tidak jelas, namun lebih diutamakan sebagai suatu dorongan untuk cenderung berprilaku positif dan memiliki pola pikir yang lebih terarah pada suatu solusi jika menghadapi suatu persoalan dalam pekerjaan. Dengan mengutamakan positive thinking than negative thinking, maka kita juga akan lebih mudah untuk menepatkan diri dalam pergaulan. Dimana akan membuat diri kita lebih baik dalam hal pembawaan diri terutama dari segi tingkah laku.
***Dapat menghargai waktu
Secara pribadi mungkin saya lebih menjadikan hal ini nomor wahid syarat yang harus dimiliki untuk memperoleh puncak pengembangan karir yang cemerlang. Dengan dapat menghargai dan memanfaatkan waktu dengan baik maka seperti pepatah lama mengatakan time is money maka akan benar-benar terwujud dalam kehidupan kita. Semakin banyak waktu yang kita hargai, maka semakin banyak pula uang yang akan dihasilkan. Tentunya hal ini pada akhirnya akan menambah pemasukan kita tiap bulannya-kan he4.
***Kemampuan memecahkan suatu masalah
Seringkali kita menemukan banyak orang yang hanya dapat beragumen banyak tetapi untuk aplikasi dan tindakan dalam kasus di lapangan adalah nol besar, apalagi memberikan suatu solusi terhadap masalah yang dihadapi. Kemampuan dalam memberikan solusi adalah suatu hal yang susah untuk dipelajari sehingga dapat dikatakan tidak semua orang memiliki kemampuan ini. Kemampuan dalam memberikan solusi terhadap suatu masalah biasanya sikap mutlak yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin.

No comments:

Post a Comment