Monday 9 December 2013

IP address



IP addres (alamat IP) adalah alamat software, bukan alamat hardware. Pengalamatan IP ditujukan untuk memungkinan host di dalam sebuah jaringan bisa berkomunikasi dengan host pada jaringan yang berbeda, tanpa memperdulikan tipe dari LAN yang digunakan oleh host yang berpartisipasi. (Lammle,2004)

      1 SKEMA PENGALAMATAN IP
Alamat IP terdiri atas 32 bit informasi. Bit ini terbagi menjadi 4 bagian, yang dikenal sebagai octet atau byte, dimana masing-masing terdiri atas 1 byte (8 bit). Pengalamatan IP dapat digambarkan dengan tiga metode:

·         Dotted-decimal, seperti 172.16.30.56
·         Biner, seperti 10101100.00010000.00011110.00111000
·         Heksadesimal, seperti AC.10.1E.38
Pengalamatan 32-bit IP adalah pengalamatan yang terstruktur, kebalikan daripengalamatan flat. Keuntungan dari pengalamatan terstruktur ini adalah kemampuannya yang bisa menangani pengalamatan yang sangat besar, yaitu 4,3 Milyar. Skema pengalamatan hierarki terstruktur oleh network dan host atau network, subnet dan host.

     2  PENGALAMATAN NETWORK
Alamat network memberikan identifikasi unik untuk setiap jaringan. Setiap mesin pada jaringan yang sama menggunakan atau berbagi alamat network yang sama sebagai bagian dari pengalamatan IP.

Alamat node memberikan identifikasi secara unik pada setiap mesin di dalam network. Bagian dari alamat ini haruslah unik karena alamat node mengidentifikasikan sebuah mesin tertentu yang merupakan group. Dapat juga disebut dengan alamat host. Terdapat tiga jenis class yang digunakan dalam pengalamatan jaringan, yaitu class A, class B, dan class C.
Kelas Alamat IP
Oktet pertama
(desimal)
Oktet pertama
(biner)
Kelas A
1–126
0xxx xxxx
Kelas B
128–191
1xxx xxxx
Kelas C
192–223
110x xxxx
Kelas D
224–239
1110 xxxx
Kelas E
240–255
1111 xxxx









Tabel 2.1 Kelas – kelas Alamat

 1.  Class A
Di dalam jaringan class A, byte pertama digunakan untuk menunjukkan alamat network, dan tiga byte sisanya digunakan untuk alamat host. Pada class ini, bit pertama dari byte pertama harus selalu off atau bernilai 0. Ini berarti alamat class A adalah semua nilai antara 0 dan 127. Formatnya adalah network.host.host.host, atau jika digantikan dengan binari akan menjadi:  0XXXXXXX.host.host.host
Jika pada byte pertama tanda ‘X’ diganti dengan 0 maka akan menjadi:
00000000 = 0
Dan jika tanda ‘X’ diganti dengan 1 maka akan menjadi:
01111111 = 127  
2. Class B
Pada jaringan class B, dua byte pertama menunjukkan alamat network dan dua byte selebihnya digunakan untuk alamat host. Pada class ini, bit pertama dari byte pertama harus selalu dalam kondisi on, tapi bit kedua harus selalu dalam kondisi off. Ini berarti alamat class B adalah semua nilai antara 128 dan 191.
Formatnya adalah  network.network.host.host, atau jika digantikan dengan binari akan menjadi:
 10XXXXXX.XXXXXXXX.host.host
Jika pada byte pertama tanda ‘X’ diganti dengan 0 maka akan menjadi:
 10000000 = 128
Dan jika tanda ‘X’ diganti dengan 1 maka akan menjadi:
 10111111 = 191

3. Class C
Tiga byte pertama dari pengalamatan jaringan  class C digunakan untuk alamat network, dengan hanya menyisakan satu byte kecil untuk alamat host. Pada class ini, 2 bit pertama dari byte pertama harus selalu dalam kondisi on, tapi bit ketiga harus selalu dalam kondisi off. Ini berarti alamat class C adalah semua nilai antara 192 dan 223.
Formatnya adalah network.network.network.host, atau jika digantikan dengan binari akan menjadi:
 110XXXXX.XXXXXXXX.XXXXXXXX.host
Jika pada byte pertama tanda ‘X’ diganti dengan 0 maka akan menjadi:
 11000000 = 192
Dan jika tanda ‘X’ diganti dengan 1 maka akan menjadi:
 11011111 = 223

No comments:

Post a Comment