1 Pengertian RFID
Menurut Vangie ‘Aurora’ Beal, RFID merupakan
sebuah teknologi komunikasi jarak pendek yang
berdedikasi. RFID merupakan sebuah metode identifikasi dengan menggunakan
sarana yang berbentuk label atau transponder untuk menyimpan dan mengambil data
jarak jauh. Data yang sisimpan berbentuk rangkaian nomor yang unik. Teknologi
ini dapat dikeleompokkan dalam kelompok teknologi identifikasi otomatis.
Menurut Nalwan (2003), Radio Frecuency Identification atau disingkat
dengan RFID adalah
Teknologi baru yang mampu mengirimkan identitas berupa digit tertentu
dengan menggunakan gelombang radio. RFID sudah banyak digunakan pada pabrik dan
sangat bermanfaat untuk mendukung manajemen persediaan barang. RFID dapat
mengidentifikasi objek secara otomatis dan diprediksi dapat menggantikan barcode
yang telah lebih dahulu kenal.
Menurut Ariesa Rahardjo. Mengenal RFID (Radio Frequency Identification) adalah
Sebuah metode identifikasi secara otomatis dengan menggunakan suatu
piranti yang disebut RFID tag atau transponder.
Untuk membaca
data dari kartu RFID ini diperlukan sebuah piranti pembaca yang akan
memancarkan gelombang radio dan menangkap sinyal yang dipancarkan oleh kartu
RFID. Tag reader meminta isi yang dipancarkan oleh signal Radio
Frekuensi (RF). Tag merespon dengan memancarkan kembali data resident
secara lengkap meliputi serial nomor urut yang unik. RFID mempunyai beberapa
keuntungan yang utama melebihi sistem barcode yaitu kemungkinan data
dapat dibaca secara otomatis tanpa memperhatikan garis arah pembacaan, melewati
bahan non-konduktor seperti kartun kertas dengan kecepatan akses beberapa ratus
tag per detik pada jarak beberapa (sekitar 100) meter. Tag RFID
terbuat dari microchip dengan dasar bahan dari silikon yang mempunyai kemampuan
fungsi identitas sederhana yang disatukan dalam satu desain. Kemampuan tag
RFID untuk membaca dan menulis (read/write), menyimpan data storage
untuk mendukung enkripsi dan control akses.
2 Prinsip Kerja
RFID
Pada
prinsipnya, RFID menggunakan frekuensi radio untuk mengirimkan informasi atau
data antara RFID tag dan RFID readernya, sehingga tidak
memerlukan kontak fisik diantara keduanya untuk dapat berhubungan. Tidak
diperlukannya kontak fisik inilah yang merupakan keunggulan utama dari RFID.
3
Bagian-bagian RFID
1 RFID tag
Tag, juga biasa dikenal sebagai transponder.
Transponder sendiri berasal dari kata transmitter dan responder.
Suatu RFID tag adalah sebuah divais pembawa data yang terbuat dari
silikon chip dilengkapi sebuah radio antena kecil.
RFID
tag dapat menyimpan dan mengambil data jarak jauh bila readernya
memancarkan sinyal RF dan direspon oleh tag. Kontak antara RFID tag
dengan reader tidak dilakukan secara kontak langsung atau mekanik
melainkan dengan pengiriman gelombang elektromagnet. Kode-kode RFID tag
dapat dibaca pada jarak yang cukup jauh.
RFID
tag standard mampu menyimpan data tidak lebih dari 128 bit. Sebagian
besar memori tersebut dipakai untuk kode produk elektronik yang berisi
informasi produsen, jenis produk, dan nomor serial. Karena setiap RFID tag
adalah unik, maka dua buah makanan ringan dengan jenis yang sama akan memiliki
kode yang berbeda, dimana sebaliknya jika menggunakan barcode semua produk
sejenis akan menggunakan kode yang sama.
Setiap bagian Tag
terdiri dari:
1. Silicon Microprocessor
Ini
adalah sebuah chip yang terletak dalam sebuah tag yang berfungsi
sebagai penyimpan data.
2. Metal Coil
Sebuah
komponen yang terbuat dari kawat alumunium yang berfungsi sebagai antena yang
dapat beroprasi pada frekuensi 13,56 MHz. Jika sebuah tag masuk ke
dalam jangkauan reader maka antena ini akan mengirimkan data yang ada
pada tag kepada reader terdekat.
3. Encapsulating Material
Encapsulating
Matrial adalah bahan yang membungkus tag yang terbuat dari bahan kaca.
Berdasarkan tipenya RFID tag dibagi
menjadi tiga, yaitu:
1. RFID tag aktif
RFID
tag aktif, dimana tag tersebut diberi tenaga dengan
menggunakan baterai. Daya yang dibutuhkan oleh RFID tag sangat kecil,
sehingga dari tag yang menggunakan baterai tersebut dapat bertahan
cukup lama (sampai baterai habis). Bentuk RFID aktif umumnya
mempunyai ketebalan beberapa milimeter untuk tempat baterainya. Sedangkan
ukurannya bervariasi, ada yang sebesar uang logam
Rp 1.000, ada yang berupa gantungan kunci, ada yang berupa kartu nama, dan
lain-lain. Kelebihan dari tag aktif adalah jarak jangkauan untuk alat
pembacaan data dapat membaca data yang terdapat didalam tag dari jarak
yang cukup jauh. Jarak jangkau RFID aktif ini ada yang menjanjikan dapat sampai
100 meter, namun kelemahannya adalah ukuran akan menjadi besar karena terdapat
baterai tambahan.
2. RFID tag pasif
RFID tag pasif, dimana tag
ini tidak menggunakan tenaga baterai (sumber energi diambil dari frekuensi yang
dipancarkan oleh alat pemancar, dimana sistem kerjanya sama dengan lampu pada
handphone yang menyala jika terdapat panggilan masuk), sehingga chip tersebut
dapat dipergunakan selama-lamanya. Namun, kelemahan dari tag tipe ini
adalah jarak jangkauan untuk alat pembaca data dapat membaca data yang terdapat
didalam tag hanya berjarak beberapa cm. Untuk meningkatkan jarak baca
pada chip tipe ini adalah dengan menambahkan antena external pada RFID tag
tersebut.
3. RFID tag
semi-aktif
RFID tag semi aktif
bekerja dengan menggunakan sumber tenaga bagi sistem rangkaiannya, namun sumber
tenaga tidak diperlukan untuk menyuplai pengiriman sinyal balasan. Keuntungan tag
jenis ini adalah lama masa hidup batreai yang lebih lama daripada tag
aktif.
2 RFID reader
RFID
reader terdiri dari sebuah antena dan transceiver. Kerja yang
dilakukan oleh RFID reader yaitu mengirimkan sinyal kepada transponder.
Kemudian cara kerjanya sama dengan scaner barcode genggam seperti yang terdapat
pada toko-toko sekarang.
RFID yang bekerja pada sistem operasi
rendah (tidak memerlukan kecepatan baca tinggi) beroperasi pada frekuensi
rendah antara 300 Hz sampai 3 KHz. Sedangkan untuk yang bekerja pada sistem
operasi tinggi beroperasi pada frekuensi tinggi antara 3 MHz sampai 30 MHz
No comments:
Post a Comment