Konsep Logika Fuzzy diperkenalkan oleh Prof. Lotfi
Zadeh dari Universitas California di Berkeley pada 1965, dan dipresentasikan
bukan sebagai suatu metodologi kontrol, tetapi sebagai suatu cara
pemrosesan data dengan memperkenankan penggunaan partial set membership dibanding crisp set membership atau
non-membership. Pendekatan pada set
teori ini tidak diaplikasikan pada system
kontrol sampai tahun 70an karena kemampuan komputer
yang tidak cukup pada saat itu. Profesor Zadeh berpikir bahwa orang tidak
membutuhkan kepastian, masukan informasi numeric, dan belum mampu terhadap control adaptif yang tinggi.
Konsep Logika Fuzzy kemudian berhasil diaplikasikan
dalam bidang kontrol oleh E.H. Mamdani. Sejak
saat itu aplikasi fuzzy berkembang kian pesat. Di tahun 1980an negara Jepang
dan negara – negara di Eropa secara agresif
membangun produk nyata sehubungan dengan konsep logika fuzzy yang
diintegrasikan dalam produk – produk kebutuhan rumah tangga seperti vacum cleaner, microwave oven dan kamera video. Sementara pengusaha di
Amerika Serikat tidak secepat itu mencakup teknologi ini. Logika fuzzy
berkembang pesat selama beberapa tahun terakhir. Terdapat lebih dari dua ribu
produk dipasaran yang menggunakan konsep logika fuzzy, mulai dari mesin cuci
hingga kereta berkecepatan tinggi. Setiap aplikasi tentunya menyadari beberapa keuntungan
dari logika fuzzy seperti performa,
kesederhaan, biaya rendah dan produktifitasnya. Logika
fuzzy adalah suatu cara yang tepat untuk memetakan suatu ruang input ke
dalam suatu ruang output.
Sebagai contoh:
Manajer pergudangan
mengatakan pada manajer produksi
seberapa banyak persediaan barang pada akhir minggu ini, kemudian manajer
produksi akan menetapkan jumlah barang yang harus diproduksi esok hari.
Antara input dan output terdapat
satu kotak hitam yang harus memetakan input
ke output yang sesuai.
Alasan Penggunaan Logika Fuzzy
1.
Konsep logika fuzzy mudah
dimengerti. Konsep matematis yang mendasari penalaran fuzzy sangat sederhana
dan mudah dimengerti.
2.
Logika fuzzy sangat
fleksibel.
3.
Logika fuzzy memiliki
toleransi terhadap data - data yang tidak tepat.
4.
Logika fuzzy mampu
memodelkan fungsi - fungsi non-linier
yang sangat kompleks.
5.
Logika fuzzy dapat membangun
dan mengaplikasikan pengalaman - pengalaman para
pakar secara langsung tanpa harus melakukan proses latihan.
6.
Logika fuzzy dapat
bekerjasama dengan teknik - teknik
kendali secara konvensional.
7.
Logika fuzzy didasarkan pada
bahasa alami.
Karakteristik
utama dari logika fuzzy yang ditemukan oleh Prof. Lotfi A. Zadeh adalah sebagai
berikut:
1.
Dalam logika fuzzy, penalaran tepat dipandang sebagai
suatu kasus terbatas dari penalaran kira - kira.
2.
Dalam logika fuzzy segala sesuatunya adalah masalah
derajat.
3.
Sistem logis manapun dapat
difuzzifikasi.
4.
Dalam logika fuzzy, pengetahuan di interpretasikan sebagai koleksi dari fuzzy yang
dipaksakan pada sekumpulan variable.
5.
Kesimpulan dipandang
sebagai sebuah proses dari perkembangan pembatas elastis.
No comments:
Post a Comment